Rethinking

Bookmark and Share
Kembalikan semangat berfikir dengan mencurahkan segala potensi dan pengetahuan yang ada agar supaya tidak terjadi "kejumudan" atau "stagnasi". Bolehlah kita menjalankan aktivitas yang bersifat rutinitas tapi jangan lupa supa selalu mengupgrade kepala dengan selalu berfikir produktif-kreatif untuk memunculkan ide-ide baru yang segar dan mencerahkan bagi semua orang (solutif)
Semua itu harus selalu diasah terus menerus agar supaya otak tidak menjadi tumpul agar timbul penyegaran kembali sebagai new intelectual yang "murni". Jangan pernah berputus asa segala sesuatunya pasti berjalan dengan pembiasaan yang baik dan penyegaran-penyegaran baru yang bersifat stimulatif. 
Saya teringat ketika zaman dahulu yang amat sangat berkembal pemikiran-pemikiran kreatif-imajinatif. Kita sangat tertiggal jauh oleh barat dalam berfikir,indikatornya dapat dilihat dari berbagai karya Movie's barat yang bersifat kreatif-imajinatif. Mereka dapat menghadirkan sesuatu yang dirasa tidak mungkin menjadi mungkin dengan perspektif mereka. Saya sangat tertarik dengan karya film-film mereka yang dapat menafsirkan nuansa historis menjadi tafsir film, di sini tiada salah dan benar karena itu semua bersifat penafsiran dari data-faktuil atau mitos-mitos yang berbau teologis.
Saya sangat respect dengan budaya berfikir mereka yang amat sangat kreatif-imajinatif dan terkadang banyak yang futuristis. 

Apa yang dapat kita petik dari barat tersebut? berkembangpesatnya budaya berfikir dan penghargaan pada suatu perbedaan tertentu yang bersifat tafsir (interpretatif). Mereka dapat menghadirkan film yang futuristis semisal Transpoorter yang awalnya dari film kartun dan komik menjadi film yang amat sangat dahsyat dalam bentuk movie.
Yang terjadi pada diri kita dan konstruk berfikir kita semua harus sama dimulai dari seragam,sepatu,dan hal lainnya sampai pada pola pikir kita (sadar maupun tidak sadar) ssecara perlahan terkonstruk dalam benak kita dan menimbulkan karya imitatif karena daya ketakutan kurangnya penghargaan bagi setiap individu di negara kita tercinta ini.

Daya kritis,cerdas,dan berani secara perlahan akan tumpul karena sudah tersistematisir sedemikian pula. Lihat saja fenomena UN, negara sangat sentralistik dan masyarakat dibuat tidak berdaya oleh mesin birokrasi pemerintah yang korup,karena kontruk berfikir kita sudah mengarah pada pragmatis-permissif. Masyarakat dibuat tidak berdaya dengan suplai-suplai yang menumpulkan dan memiskinkan masyarakat. Belum lagi kebijakan-kebijakan lainya,yang memaksa masyarakat tidak berdaya (powerless). Mau tidak mau,sedikit demi sedikit kita akan dibawa ke sana,itu semua demi melanggengkan kepentingan yang di atas dan kita sebagai masyarakat tidak punya bergaining position dengan negara.

Itu semua akan kembali pada keberanian dalam berfikir secara perlahan otak kita akan disama ratakan melalui mekanisme pendidikan yang terstruktur dan sistimatis sehingga jiwa-jiwa kreatif dalam diri kita tumpul lebih menjurus pada jiwa pragmatis-permissif. Salam perdamaian!Ingat motto;BERBUDI LUHUR-BERBADAN SEHAT-BERPENGETAHUAN LUAS-BERFIKIR MERDEKA

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar