Musik Ilahiyah

Bookmark and Share
Ternyata saya membutuhkan untuk mendengarkan musik penyejuk jiwa agar hati ini tidak membeku untuk merasakan kemungkinan menjadi ketidakmungkinan. Terasa cair dan sejuk mendengarkan nyanyian jiwa dengan instrumentalnya yang menggugah jiwa bergetar terasa meningkatkan segala daya upaya untuk merasakan akan berbagai memoriam masa lalu.
Kusadari altruisme sangat penting berprinsip lillah karena sudah menjadi karakter dan pembiasaan diri atas dasar kesyukuran pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semua terasa mengalir dengan tetap berpositif thinking dalam segala aktifitas yang sedang kita jalani dan lalui kendati berbagai sapa dan goda di ranah sosial yang bersifat realis, tarikannya amat sangat kuat sekali.
Daya magnetisme antara kutub positif dan negatif saling dorong dan menarik untuk menentukan posisi yang terkuat dalam merealisasikan idealitas dan janji diri berpijak pada rohani demi kelestarian yang semestinya. Menyikapi itu semua tidaklah mudah karena dinamikanya sangat antik dan unik dengan karakter masing-masing yang multi interpretatif.
Kujalani semua itu dengan penuh ketulusan pada ilahiyah-kesucian berpikir,bersikap,dan bertindak yang semestinya. Kalau disadari dan dirasakan ketulusan itu sungguh barang yang amat langka untuk saat ini. Altruisme harus selalu digalakkan walau terkadang terhalang dan terhadang oleh realisme asal berpegang pada ketulusan murni karena ilahi yang pasti kebahagiaan akan menghiasi dan mengisi relung hati dan jiwa ini. Kesyukuran itu berasal dari hati yang lapang dan penuh kelapangan akan makna kedamaian jiwa yang terekspresikan dalam diri dalam ranah sosial realis yang semestinya dan yang sedang kita jalani ini.
Musik kelapangan penghantar jiwa kedamaian buat diri dan semesta sebuah ketulusan tersendiri untuk dihayati sebagaimana mestinya. Itulah jiwa damai yang terealisasikan dalam diri untuk kehidupan yang lebih baik penuh ketenangan (mutmainnah).
Pernah saya ketika memberi pencerahan dan kelapangan ada saja segala goda yang menghambat yang ternyata akan mengetahui siapa diri kita. Tersadar lah dia bahwa saya memberi penerangan untuk mengisikan damai dawai dalam hatinya yang penuh kerak kesombongan yang begitu amat sangat mengakar. Tersadarlah akan ayat ilahiyah yang semestinya diterima dengan jiwa kelapangan dan kedamaian.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar