Cerita aj...

Bookmark and Share
Pernah suatu ketika dua orang santri di salah satu Pondok Pesantren melakukan pelanggaran berupa lompat pagar karena terlambat. Gerbang pun telah di kunci oleh ustadz,hari sudah waktunya untuk di kunci. Bertepatan jam 22.00 mereka berdua pun pulang dari ke asikannya "jalan-jalan malam".
Dikira ustadz sudah tidur atau memang ustadznya sudah tidur satu di antara mereka lompat dan masuk ke Asrama berbunyi "glabruk". Ustadz pun mendengar suara tesebut dan membuka pintu kamar mungkin ada maling masuk kiranya. Dan yang satu pun belum sempat turun karena untuk lompati pagar tersebut harus lewat Pohon Pepaya, pas kebetulan ustadz tersebut membuka pintu, ternyata salah satu di antara mereka masih bergelantungan di Pohon Pepaya padahal depannya kamar ustadz. Bolehlah yang satu selamat. Karena firasat ustadz tersebut ngak enak kok ada pohon goyang-goyang terus pas kebetulan ustadz buka pintu dia pun masih bergelantungan di pohon pepaya tersebut padahal di bawahnya ustadz,..he..he..
Akhirnya ustadz tersebut tanpa tolah- toleh ke atas pohon tersebut, sudah tahu kalo di atas ada salah satu santrinya yang masih ada di pohon pepaya tersebut. Ustadz pun punya ide bagus...diambillah kursi dan buat kopi disertai roti sambil makan -minum di bawah dengan santainya...
Santri tersebut pun masih kuat bergelantungan seperti buah pepaya saja...ha..ha..ha...sambil mengamati asrama dengan kesunyiannya ustadz pun berfikir "sampai berapa lama tuh anak kuat di atas pohon tersebut?" Semakin lama pohon bergoyang semakin keras, karena merasa kasihan akhirnya anak tersebut yang masih bergelantunga disuruh turun.."wes turun le..konco-konco mu udah tidur terlelap dengan nikmatnya, mau sampai kapan kamu tidur dengan cara bergelantungan.ngak ngiri dengan mereka.?"
Akhirnya dengan perasaan malu dan takut dia pun akhirnya turun.."ya ustadz" jawabnya." Udah sini duduk samping saya tak kasih roti dan kopi hangat...tak buat kan satu ini untukmu..." celetuk ustadz pada dirinya. Setelah habis makan-minum santri pun disuruh langsung ke kamar tanpa dihukum apa pun.
Pagi harinya ketemu dengan ustadz dan ditanya "Kapan bisa menemani makan-minum kopi seperti tadi malam?" syaratnya kamu harus bergelantungan dulu di Pohon Pepaya selama seperti tadi malam?" kata ustadz..Santri pun hanya tersenyum tunduk dengan perasaan malu,salah dan berdosa santri pun berjanji tidak akan menggulangi lagi karena "kapok" dan berterima kasih pada ustadz tesebut karena tidak di apa-apa kan tambah dibuatkan kopi dan disuruh makan roti bareng sambil bertanya lebih jauh tentang keluarganya..ha..ha..ha..Syukron ..ono-ono wae iki..

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar