Konsep diri dan paradigma ternyata sangat penting dalam mengarunggi berbagai hal. Berjalan menuju alam kebebasan dan kemandirian di tengah rimba belantara penuh binatang buas dan reaksi alam penuh kemisteriusan. Terkaman, bisikan, kegalauan, dan silir angin malam dengan suara binatang yang begitu menggoda iman dibutuhkan ketenangan hati dan kejernihan pikiran. Tidaklah mudah menghadapi itu semua dibutuhkan kesabaran, ketenangan, kesadaran, dan kedewasaan yang selayaknya. Terkaman dan rayuan serta berbagai gejolak yang mereduksi cita dan harapan harus disikapi dengan senyuman kedewasaan.
Terkadang kita tidak sadar pada diri kita dan kondisi sebenarnya dalam belantara hutan rimba. Fokus keimanan dan tujuan yang dicitakan butuh tenaga alam yang memancar bagai sufi yang berbicara pada binatang dan sholat di tengah hutan pada keheningan malam dengan nyanyian alam berdesir tiupan angin yang menyelimuti pepohonan.
Ketenangan, kedewasaan, kesabaran, pola hidup, pola diri, keistiqomahan, dan kesadaran dalam merespon tenaga alam yang begitu besar untuk memantulkan cahaya ke sekitar dengan interaksi yang memastikan, menyegarkan, dan mencerahkan.
Hutan belantara dengan berbagai spesies makhluk hidup mengharuskan ketenangan jiwa dan perasaan dalam merespon itu semua. Sifat hewaniyah harus dikikis agar dapat mengerti dan memahami hewan tersebut yang begitu naluriah ingin mengendus segala hal yang bersifat mengancam pada dirinya.
Ya Allah Swt. berikanlah ketenangan hati dan perasaan, jadikan pribadi yang matang penuh kesabaran, jiwa yang bebas dari belenggu nafsu hewaniyah dan materi yang begitu sesaat, pola pikir yang luas, paradigma yang Islam modern untuk merespon modernitas dalam ranah kehidupan yang begitu menantang dan mengasyikkan karena itu anugerah dari-Mu kepada hambanya yang cinta dan dicinta demi kemuliaan-Mu. Ampunilah segala dosaku
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar