Kaliwung

Bookmark and Share
sebenarnya menuliskan kaliwungu tidak bermaksut narsisme akan tetapi sebuah idealitas jiwa yang terpancar dari tempat kelahiran muiz yang tidak lepas dari nuansa religiusitas yang tinggi (high religius) yang menjurus pada ajaran tasawuf intuitif,krtika manusia meninggalkan kampung halamanya seharusnya dia tetap memegang dan mempunyai kesadaran tinggi akan ajaran di kampungnya tapi realitasnya dia lupa dan terlena akan new fenomenon yang ada yang sedang dijalaninya.
maka di sini penulis ingin menginspirasikan pada semua kalangan yang membaca writen saya jangan lupa akan budaya lokal sebab jiwa kita terlahir dan terdidik dari daerah kita lahir,di sanalah letak keindahan manusia yang serba complicated.
kembali ke kaliwungu...di sana sana dididik menjadi manusia yang religius...terkadang orang beragama tapi tidak agamis dan orang agamis tentu beragama. Agamis di sini ekspresi jiwa dalam bentuk amal nyat bukan banyak bicara mencerca sana mencerca sini padahal dia manusia yang mengaku beragama...diri kita dilihat oleh Allah swt apa kita lakukan semua diminta responsibilitasnya pada akhirnya .JANGAN LUPA DARI MANA KAMU BERASAL?

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar