Figus Inspiratif

Bookmark and Share

Sedikit demi sedikit Indonesia kehilangan banyak tokoh inspiratif. Yang mana tidak mudah terjebak dalam rayuan kepentingan sesaat yang begitu praktis-pragmatis. Maka sangat wajar riak-riak kekacauan yang meledak di tengah masyarakat tidak lepas dari hilangnya sosok figur yang dapat membimbing dan dijadikan panutan dalam merespon arus gombalisasi dan globalisasi yang begitu derasnya menyeruak untuk menghempaskan tradisi yang orisinal hingga mengikis nilai-nilai ajaran agama.
Indonesia butuh figur-figur inspiratif dan independen dalam mengarahkan masyarakat yang begitu hedonis. Manusia hedon dan pragmatis dengan nalar kepicikan akan mengerus akar-akar tradisi dan nilai ajaran agama yang baik. Semua bisa tiada bermakna lagi, garing-kering kerontang. Masyarakat jadi bingung dan bimbang akan keadaan yang tiada menentu arah tujuan yang jelas. Jadi sangat wajar segala permasalahan diselesaikan dengan otot (kekerasan) penuh emosionalitas.
Kemerosotan ini tidak hanya dalam ranah masyarakat secara umum tapi sampai pada ranah bilik keluarga yang ironisnya terjadi begitu banyak ketimpangan dan penyimpangan dalam menjalani komitmen "mitsaqan ghalidza". Figur ulama yang khalis yang membimbing ranah masyarakat kecil hingga orang tua sebagai figur anak-anaknya pun mengalami kemerosotan yang sangat signifikan.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar