Cahaya Kebebasan dan Kenikmatan

Bookmark and Share
Berpikir memang sangat mengasikan, apalagi tentang berbagai perihal yang jlimet ataupun datar semua terasa enak dan empuk rasanya seperti makan sesuatu yang renyah untuk dikunyah. Menikmati suatu kebebasan adalah suatu kepastian yang tidak dapat dipungkiri, karena diri kita terlahir dari sebuah kebebasan untuk mencari sebuah kepastian.
Terasa menyenangkan dan menyegarkan, bagaimana rasanya menikmati kebebasan dari berbagai belenggu yang menyelinap di dalam diri kita. kita semua merasakan keterbelengguan akan berbagai realitas yang semu dan sementara. Kita belum menikmati akan kebebasan yang mencerahkan relung jiwa dan eksistensi diri yang substansial dan esensial akan nilai-nilai terdalam yang dapat ditentukan dan dirasakan oleh manusia ilahiyah penuh ke kholisan (kesucian) dalam hatinya.
Semua terpancar bagai Nur (cahaya) yang menyinari setiap manusia atau mahluk yang hidup di sekitarnya. Semua melafalkan tasbih akan kemuliaan serta harapan terhadap dirinya untuk menghadirkan suatu kebaruan dalam keusangan. Semua tercerahkan akan keberadaan dirinya karena dalam dirinya ada suatu kesucian yang dapat dirasakan oleh mahluk tertentu yang sudah pada derajat yang layak untuk mendapat atau meraih cahaya ilahiyah di dalam dirinya.
Sungguh nikmat rasanya, merasakan kebebasan eksistensial,yang tiada dapat redup atau tergerus oleh peradaban yang fana. Semua hanya sementara raihlah kebebasanmu untuk mendapat cahayamu yang sebenarnya. Cahayamu di sana masih redup, pancarkan dari dalam jiwamu, itulah dirimu yang sebenarnya tanpa alas atau kain yang menutupinya.
Lepaskan dan raihlah kebebasanmu,dapatkan sesuatu yang nilainya lebih tinggi dan lebih mulia. Di sanalah kekekalan akan nilai akan terus berlangsung kendati secara kasat mata tereduksi tapi kamu tetap hidup dalam kenilaian akan keabadian eksistensial yang tiada dapat dipungkiri oleh siapapun.
Sebelum mengakhiri, marilah kita bersyukur pada Allah swt akan berbagai limpahan kemewahan pada diri kita yang tiada kita sadari sebenarnya walau kita menyadarinya...Mengapa bisa demikian? Wallahu A'alam...Afwan n Syukron I Love U so Much...hai...hai..ha...salam kebebasan-kecerdasan-kebijaksanaan tanpa kesombongan karena kita tidak layak untu bersombong ria...cz hanya manusia yang penuuh akan berbagai kelemahan bangun harmoni dalam alam semesta...salam damai

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar