Nyontreng karo merem

Bookmark and Share
Ada fenomena terbaru dalam kalangan remaja organisasi yang bahasanya bisa kita namakan lebih etis dan enak yaitu "kedekatan"? Ide ini tidak lepas dari pertanyaan teman akan maraknya kejadian yang merendahkan wibawa organisasi yang sedang diemban. Pencitraan itu sungguh amat sangat merugikan organisasi dan mengguntungkan bagi yang sedang menjalani organisasi tersebut karena dalam satu waktu dapat hal lain yang menyenangkan bagi dirinya.
Visi dan Misi hanya sebatas slogan dan kegiatan yang diadakan pun sebatas formalitas belaka yang tiada bermakna dan mengalami kemandulan ketika dihadapkan pada realitas masyarakat yang komplek. Paradigma pun berubah dan terkonstruk secara alamiah pada tiap diri aktififis organisasi yaitu semangat pragmatis demi kepentingan dan kelanggengan obsesi diri serta pribadinya tersebut.
Profesionalisme?....jauh. Saya ingin menganalogikan begini saat Pilpres ada dua organisasi terbesar di Indonesia mendukung secara terang-terangan capres tertentu tanpa hasilnya nihil...mana yang sangat terugikan? ya organisasi tesebut bukan ketuanya. Secara data anggota dan amal usahanya ke dua oganisasi tersebut banyak, mengapa bisa paling terendah hasilnya? Ada masalah di sini...
Kyai saya berpendapat begini "Contreng mana saja boleh...la mong kabeh muslim, nyontrengnya jangan lupa sambil merem" lansung saja kyai saya dikecam dan dikafirkan segala...Apa jawab kyai;"wajar mereka bependapat seperti itu la mong mereka dibayar saya kan tidak ada dan tidak ada yang bakal mau mbayar saya"...he...he...Yang penting Islam tidak terugikan dan menjadi musuh bersama walau sekarang kena imbasnya juga....BOM..BOM...sopo yang terugikan? Bukan pimpinan organisasi ke Islaman tapi semua umat Islam. POLITIK YO POLIIK

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar