Resign

Bergerak dan berkarya untuk merealisasikan imajinasi-imajinasi kreatif. Perubahan adalah sebuah kepastian yang harus direalisir sedemikian rupa, begitu komplek membuat diri harus berpikir ulang untuk beresolusi mengapai puncak imajinasi transendental yang agung.

Berbagai pencapaian dan experience memberikan diri kita lebih bijaksana. Bersikap dingin, serius, dan cuek adalah ekspresi kepastian yang harus dikonsistenkan. Perasaan dan gejolak hati harus dipatri sedalam mungkin untuk mencapai goal setter.

Dunia memang dinamis dan penuh kompleksitas. Kita harus menyadari semua orang saling berebut posisi penuh ambisi, tapi janganlah kita fokus untuk itu semua ada hal lain yang belum terjamah oleh diri kita yang mana itu membuat nilai tambah diri kita lebih baik lagi.

Kebijaksanaan hidup dan kemandirian harus dicapai dengan kerja keras. Hidup sungguh penuh intrik dan perjuangan. Semua orang membawa kepentingan masing-masing kendati itu berkedok agama. Kebijaksanaan dan kearifan sikap kita dalam merespon itu semua harus dijalani jiwa dan hati sabar serta ikhlas yang dalam penuh kesadaran.

Kita harus sadar ada nilai yang lebih tinggi dari itu semua yang mana itu dirasa lebih bermakna dan membahagiakan diri kita akan rasa kekekalan yang urgen untuk sebuah kebahagian yakni bersikap baik, arif dan bijaksana.

Hidup akan mendewasakan kita untuk bersikap lebih santun, baik, arif dan bijaksana karena yang ingin kita capai adalah nilai keabadian yang tak lekang oleh waktu. Menemukan jati diri kita yang sebenarnya akan membawa diri kita jauh dari disorientasi dalam memandang hidup ini. Biarlah apa kata orang, yang pasti kita punya prinsip dan tujuan akhir yang membahagiakan diri kita yang sebenarnya.

Kita pasti dipertemukan pada seseorang yang memang punya idealitas sama dengan diri kita demi mencapai cita-cita yang diharapkan. Semua makhluk diciptakan berpasangan begitu pula manusia, maka bersabarlah apa yang kita idealkan pasti akan bertemu dengan pasangan yang punya idealisme sama untuk mencapai puncak kebahagian yang hakiki bukan yang bersifat semu.

Maka introspeksilah diri, tatalah hati demi idealitas dan cahaya keimanan yang abadi. Bukan aksesoris belaka ....