Tafsir Sufi-Cinta

Bookmark and Share
Percaya tidak percaya inilah faktanya. Percaya tidak percaya inilah realitasnya. Menapaki kelembutan yang begitu tipis saya merasakan ada gelombang yang dahsyat menyambar tanpa terlihat secara kasat mata (invisibles). Belajar menapati dan memasuki dunia rasa memang sangat 'dalam' seperti kaum Sufi dalam mendekati ayat-ayat al-Qur'an mereka menggunakan jalur 'dalam' yang tidak bisa diindera secara obyektif.
Pendekatan kaum Sufi dalam memahami ayat-ayat al-Qur'an menggunakan pendekatan dzati (subyktivisme) dominan akan medan rasa-perasaan dan imaginal ilahiyah dalam bercakap dan bertaqorrub pada Tuhan. Terasa ada dialog batiniyah antara Tuhan dan hamba yang jarakya tidak diketahui tapi begitu dekat rasanya.
Saya baru memahami tafsir Sufi ketika saya juga mengalami sesuatu yang irasional tapi 'dekat' dan 'dalam'. Inilah kenyataannya, saya belajar laiknya anak kecil yang hati dan perasaan begitu sangat rentan sekali. Terluka sedikit menangis butuh dukungan emosional yang positif agar tumbuh baik dan berkembang dalam puncak prestasi yang menakjubkan.
Di sinilah saya belajar memasuki ranah yang 'dalam'. Teori dan realitas ketika saya menjalaninya tidak semudah yang dibayangkan. Ada chemistry Ilahiyah yang tidak mudah dijelaskan tapi dijalani penuh keyakinan, kesabaran, kepercayaan, kasih sayang dan cinta.
Tafsir Sufi juga bisa dikategorikan Tafsir Cinta yang mana pendekatan yang digunakan sangat 'dalam sekali. Sufi bertaqorrub dengan Tuhan untuk menemukan makna hakiki dari ayat tersebut. Hati dihidupkan dan perasaan begitu mengangga untuk menerima ilmu-ilmu Allah yang sangat luas.
Hati yang begitu rentan, rasa cemburu, rasa sakit, rasa ingin menangis dan benar-benar menangis, butuh ayat-ayat ilahiyah dan menemukan kedekatan dialog dengan Tuhan. Hati yang merindu, hati yang kangen dan hati yang mencinta dengan Tuhan untuk menemukan makna yang sebenarnya dari ayat-ayat ilahiyah tersebut.
Inikah yang namanya Tafsir Cinta? Kekuatannya begitu dahsyat menembus relung hati yang begitu sangat 'dalam', begitu menyayat hati jika dibacakan dan bikin merinding-menangis gundah gulana yang sangat 'dalam' pada Tuhannya.
Hati dan Jiwa menyatu serta merasa yang sungguh menakjubkan dapat menembus karang keras. Inilah rasanya dan saya menyadarinya akan makna-makna 'dalam' dalam ayat-ayat tersebut. Tuhan yang Terkasih memberikan ilmunya pada hambanya yang cinta padanya. Belajar masuk ruang yang 'dalam'. Saya hanya seorang pemula dan anak kecil yang rentan hatinya; mudah tersayat dan menangis tapi dalam menangkap makna-makna pembelajaran tersebut dalam prosesnya saya harus kuat belajar, yakin, percaya dan bersabar. Wallahu a'lam bisshowaab 

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar